Desa Branta Tinggi, Kabupaten Pamekasan 22-12-2024— Sebagai bagian dari program e-Bekoh, Desa Branta Tinggi melaksanakan kegiatan edukasi yang melibatkan masyarakat, Komunitas Peduli Mangrove (KPPM), dan mahasiswa. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam mengenali jenis-jenis tanaman mangrove, teknik pengelolaan, cara penanaman, hingga metode penanganan mangrove yang berkelanjutan.
Dipandu oleh Dr. Endang Triwahyurini, S.Pi, M.Agr, edukasi ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya mangrove sebagai bagian dari ekosistem pesisir. Dalam sesi tersebut, peserta diajak untuk memahami bagaimana menjaga keberlanjutan tanaman mangrove melalui pendekatan ilmiah dan praktis. Materi yang disampaikan mencakup langkah-langkah teknis dalam penanaman mangrove serta strategi pengelolaan yang efektif untuk mencegah kerusakan ekosistem.
“Mangrove tidak hanya penting untuk melindungi pesisir dari abrasi, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika dikelola dengan baik. Edukasi ini bertujuan memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat dan mahasiswa agar dapat berkontribusi secara aktif dalam pelestarian lingkungan,” ungkap Dr. Endang.
Peserta yang terdiri dari pengelola kawasan dan mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu baru tetapi juga berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan mentor ahli mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan mangrove. Salah satu anggota KPPM menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove.
Dengan adanya kegiatan ini, program e-Bekoh kembali menegaskan komitmennya dalam mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat dan teknologi untuk pelestarian lingkungan. Edukasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan program serupa yang mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir.